Perhentian
Visi AS untuk pergi ke Bulan saat ini ialah cara lebih jauh dibanding sebelumnya.
“Gagasannya tidak untuk membawa [pesawat] kembali lagi ke Bumi, tetapi untuk membuat pangkalan di situ, hingga Bulan dapat disaksikan sebagai tempat penghentian untuk sampai ke Mars,” terang Namrata Goswami, profesor di Thunderbird School of Management Global, Arizona State University.
Gravitasi di Bulan lebih kecil dibanding di Bumi. Hal tersebut memungkinkannya untuk mengeluarkan roket berbahan bakar lebih sedikit bila dibanding dari Bumi – tersebut penyebabnya banyak negara melihat Bulan sebagai asset yang vital, sambungnya.
Disamping itu, sejumlah tempat di Bulan nyaris selalu terserang cahaya matahari hingga memiliki kekuatan untuk menghasilkan energi tenaga surya.
Gagasannya dengan mentransfer energi surya itu lewat satelit besar di orbit rendah Bumi lantas mengirimkan ke Bumi lewat gelombang micro.
Orbit Bumi Rendah (LEO) meliputi orbit Bumi dengan ketinggian sekitaran 2.000 km, kata NASA.
Visi luar angkasa yang sudah dilakukan India sudah memverifikasi kehadiran belerang, aluminium dan beberapa unsur lain di dekat Kutub Selatan Bulan. Sekarang konsentrasinya ialah temukan komponen kunci lain yang dapat memberikan kehidupan.
“Air es sangat penting karena itu yang Anda butuhkan bila ingin menjaga permukiman manusia, karena air es bisa diganti jadi oksigen,” terang Goswami.
Sesudah euforia pendaratan pertama di Bulan, bahkan juga ada perbincangan untuk capai beberapa bintang di tahun akhir 1960an. Tetapi sekarang hal tersebut tidak bisa terjadi dalam kurun waktu dekat.
“Ini [Bulan] ialah tujuan nyata untuk manusia di luar orbit rendah Bumi yang memiliki gravitasi rendah . Maka relatif gampang untuk meraihnya. Jaraknya lumayan dekat.”
Visi India ke Bulan: Sarana antariksa Chandrayaan-3 mengirim beberapa foto baru permukaan Bulan
Tehnologi unik yang jaga visi luar angkasa masih tetap hidup
Apa ada kehidupan di luar angkasa? Beberapa saintis sebutkan penemuan tapak jejaknya ‘tinggal menanti waktu’
“Diperlukan 3 hari untuk sampai ke Bulan, sedangkan perlu enam sampai 8 bulan untuk bawa manusia ke Mars . Maka ini betul-betul batu loncatan selanjutnya,” kata Berger.
Ada banyak halangan teknis penting yang perlu ditangani untuk pergi ke Bulan.
Pertama, dibutuhkan roket yang kuat untuk bawa beberapa astronot ke luar angkasa dan jaga mereka aman dari radiasi.
Ke-2 ialah lakukan pendaratan yang perlahan dan aman di atas bulan.
Rintangan setelah itu bagaimana populita.comΒ bawa pulang beberapa astronot kembali lagi ke bumi. Bila ada masalah teknis, mereka tidak memiliki kontribusi di luar atau opsi untuk menggagalkan visi.
Beberapa astronot yang memakai kendaraan luar angkasa dari Bulan akan masuk lagi atmosfer bumi dengan kecepatan yang menakutkan – sejumlah km per detik.
Ini karena mereka akan menambahkan kecepatan saat datang dari Bulan dibanding dari orbit rendah Bumi, terang Berger.
Saat berbagai negara capai Bulan, apa yang hendak terjadi pada sumber daya mereka jadi pertanyaan kunci.
Kesepakatan Luar Angkasa tahun 1967 pastikan tidak ada negara yang bisa mengklaim kedaulatan di luar angkasa, tetapi realitanya mungkin berlainan.
“Kenyataannya cuma beberapa negara dengan kekuatan lakukan penyeluncuran, pendaratan di Bulan dan ekstraksi [sumber daya] yang hendak memiliki keuntungan sebagai pendorong pertama.”
“Karena itu, kita tidak memiliki ketentuan hukum saat ini berkenaan bagaimana sumber daya di Bulan akan dibagi,” kata Goswami.
WhatsApp us