Banyuwangi – Institusi Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi terus mengoptimalkan pembinaan membatik bagi warga binaan. Batik menjadi salah satu produk unggulan hasil pembinaan di Lapas Banyuwangi.
Batik dengan motif khas gajah oling jeruji itu terus dioptimalkan dan mewujudkan beberapa kombinasi motif baru. Untuk mempopulerkan mahjong kombinasi motif batik tersebut, Lapas Banyuwangi meluncurkan enam motif baru.
Launching batik dikerjakan via peragaan yang dikerjakan oleh petugas ataupun warga binaan di Auditorium Sahardjo. Mereka nampak anggun mengenakan produk batik yang adalah karya mereka sendiri.
Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono membeberkan, motif batik disesuaikan dengan perkembangan zaman dengan tak menghilangkan ciri khas Banyuwangi.
“Motif batik gajah oling jeruji sendiri adalah modifikasi motif batik khas Banyuwangi yang ditambahkan simbol gelang atau borgol yang identik dengan lapas,” ujarnya, Sabtu (27/4/2024).
Agus merinci enam motif batik yang diluncurkan terdiri dari batik gajah oling (merah hitam), batik pipas jatim, batik series blue fire, batik series bunga kopi, batik series sekar jagad dan batik series gajah oling jeruji.
“Masing-masing motif miliki filosofi tersendiri, seperti batik series blue fire yang terinspirasi dari fenomena blue fire di Kawah Ijen,” terangnya.
Peluncuran motif batik itu diharapkan dapat memberikan informasi ke masyarakat mengenai batik hasil karya Warga Binaan Lapas Banyuwangi, sekalian menjadi penyemangat bagi warga binaan untuk terus berkarya dan mengikuti pembinaan dengan bagus.
“Bagus ini dapat menjadi modal berharga bagi Warga Binaan sebagai bekal keterampilan saat sudah bebas nanti,” imbuhnya.
Perpaduan Warna dan Motif yang
Peluncuran motif batik itu juga dihadiri oleh beberapa stakeholder terkait, di antaranya Ketua Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Ketua Asosiasi Batik Banyuwangi dan General Manager Hotel Aston Banyuwangi.
Ketua Asosiasi Batik Banyuwangi Firman Sauqi mengukur, batik hasil karya warga binaan tersebut mempunyai perpaduan warna dan motif yang sungguh-sungguh bagus serta mempunyai ciri khas tersendiri.
“Bagus itu sudah mesti dipertahankan, dan kami sungguh-sungguh berkeinginan Lapas Banyuwangi dapat berpartisipasi dalam bermacam-macam even pameran batik yang digelar di Banyuwangi supaya produk batik ini dapat dikenal luas oleh masyarakat,” pungkas Firman.
